Saat ini hampir semua kendaraan yang kita gunakan
sehari-hari menggunakan ban untuk mendapatkan traksi atau daya cengkeram antara
kendaraan dan permukaan jalan. Selain itu ban juga memiliki peran dalam
menyerap getaran yang timbul akibat gerakan kendaraan dan kondisi permukaan
jalan.
Ban pneumatic yang berisi udara atau biasa kita sebut ban
hidup pertama kali diperkenalkan oleh
John Boyd Dunlop. Perkembangan teknologi selanjutnya yang memungkinkan
karet alam memiliki kemampuan lebih baik adalah ditemukannya teknik vulkanisasi
oleh Charles Goodyear dan Robert William Thomson.
Ban menjadi komponen yang sangat penting pada kendaraan kita
baik dari sisi keselamatan maupun efisiensi. Namun sayangnya, komponen yang
satu ini sering kali diabaikan bahkan baru diperiksa jika mengalami kerusakan.
Padahal kondisi ban yang buruk sangat berpengaruh pada pengendalian kendaraan,
daya pengereman dan juga kenyamanan selama kita mengemudi atau berkendara.
Konstruksi Ban
Ada dua jenis konstruksi ban yang secara umum kita kenal di Indonesia
yaitu Bias dan Radial
Konstruksi Bias
Konstruksi Bias terdiri dari
beberapa lapisan (ply) yang disusun secara diagonal. Keuntungan tipe konstruksi ini memungkintan
seluruh bagian ban menjadi lentur dan fleksibel yang memberikan kenyamanan
ketika berkendara di permukaan jalan yang tidak rata. Kekurangan dari
konstruksi Bias adalah meningkatnya hambatan putar dan kurangnya traksi pada
kecepatan tinggi akibat sifat fleksibel di seluruh bagian ban tadi. Pada beberapa tipe ban, ditambahkan belt yang
terbuat dari baja atau nylon untuk memperbaiki kekurangan konstruksi bias ini.
Konstruksi Radial
Pada konstruksi radial susunan lapisan dibuat
tegak lurus (90 derajat) terhadap arah tapak ban, dengan beberapa lapisan lebih
tebal di area tapak ban. Susunan konstruksi ini membuat fleksibilitas yang
terjadi pada dinding ban tidak mempengaruhi daya cengkram ban terhadap jalan.
Keuntungannya hambatan putar pada konstruksi radial menjadi lebih rendah
sehingga efisiensi meningkat dan daya cengkram yang lebih baik pada kecepatan tinggi.
No comments:
Post a Comment