Gambar : www.totaldriving.net |
Sebelum masuk ke tips, kayaknya perlu disamakan dulu arti "irit" yang saya maksud. Apa mobil yang bisa jalan luar kota 10 Km untuk setiap liter BBM yang dikonsumsinya termasuk irit? Bisa iya bisa nggak, tergantung mobilnya dong. Kalau Jeep Cherokee yang 4000cc bisa dapet 1:10 sangat luar biasa iritnya, tapi kalau model LCGC cuma dapet segitu, itu juga luar biasa, borosnya, hehehe.
Jadi kalau boleh, kita samakan dulu konsep "irit" disini artinya ya penggunaan BBM yang optimal. Untuk mobil ber-cc besar, tentu akan menggunakan BBM lebih banyak dengan bonus tenaga yang lebih besar pula. Sebaliknya yang ber-cc kecil, tenaga mesinnya tentu sebanding juga dengan konsumsi BBM-nya. Kata kuncinya adalah optimalisasi kinerja mesin.
Bicara optimalisasi kerja mesin, mencakup antara lain :
Gambar : www.zigwheels.com |
Pelumasan Mesin
Gunakan oli mesin sesuai standar yang ditentukan pabrikan mobil, ganti sesuai jadwal. Logikanya kalau pelumasan baik, hambatan akibat gesekan antar komponen pastinya semakin kecil. Otomatis tenaga yang dihasilkan proses pembakaran tidak terbuang percuma akibat gesekan antar komponen yang berlebihan.
Bersihkan Saringan Udara
Sudah pernah lari atau jogging ketika pilek? susah nafas kan? Akibatnya jadi lemes. Nah, saringan udara bisa diibaratkan hidungnya mobil/motor. Kalau aliran udaranya kurang lancar karena saringan udara kotor, otomatis campuran BBM dengan udara tidak bisa mencapai campuran yang ideal, otomatis pembakaran menjadi tidak sempurna, ujungnya? ya buang-buang BBM.
Cek Kaki-kaki Kendaraan
Laher Roda yang tidak lancar, Wheel alignment yang tidak lurus, kualitas oli transmisi dan gardan yang sudah jelek akan menimbulkan hambatan tambahan yang membuat kita cenderung membuka gas lebih besar.
Gambar : www.bryantmotors.com |
Tekanan Angin Ban
setiap kekurangan 5 Psi tekanan udara pada ban akan menambah 2% konsumsi bahan bakar. Lumayan kan? cuma dengan menjaga tekanan angin ban sesuai anjuran pabrik, bisa hemat 2%. Coba kalikan dengan pengeluaran BBM kita setahun. Makanya, cek tekanan angin ban, minimal seminggu sekali.
Nah, kalau kerja mesin dan penyaluran tenaganya sudah optimal, sekarang yang perlu ditinjau adalah perilaku kita sendiri. Jangan-jangan mobil atau motor kita boros gara-gara kelakuan kita ketika berkendara di jalan raya, misalnya :
Biasa berjalan dengan RPM tinggi
rumusnya sederhana, makin tinggi RPM artinya makin besar konsumsi BBM. Biasakan berkendara dengan kecepatan konstan dengan gigi transmisi yang sesuai.
Beban Yang Tidak Perlu
Mobil atau motor kita bukan gudang alternatif. Turunkan barang-barang yang tidak diperlukan. Logikanya, makin enteng kendaraan kita pasti makin kecil tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkannya.
Terbiasa Ngerem Mendadak
Lakukan progressive braking dengan smooth, caranya? Biasakan memandang jauh ke depan, jangan hanya berpatokan pada kendaraan di depan saja. Kalau kita sudah melihat jauh ke depan, otomatis antisipasi kita terhadap kondisi lalulintas juga lebih baik, dan tidak ada energi yang terbuang akibat ngerem mendadak.
Memanaskan Mesin Terlalu Lama
Mendiamkan kendaraan menyala tanpa bergerak artinya kita membakar BBM sia-sia. Memanaskan mesin cukup 1 menit, supaya oli mesin bersirkulasi, setelah itu jalan dengan rpm rendah/sedang dulu sampai mesin mencapai panas optimal. Jadi nggak perlu kita diamkan mobil 10 menit baru jalan. Bayangkan kalau setiap hari dilakukan, berapa liter BBM yang kita buang dalam setahun?
Modifikasi
Penggunaan ban lebar memerlukan tenaga lebih besar untuk memutarnya. Penggunaan aksesoris yang menambah berat kendaraan juga berimbas pada konsumsi BBM. Pertimbangkan masak-masak ketika akan memasang aksesoris tambahan, kecuali kalau memang kita nggak keberatan dengan konsekuensinya.
Nah, sederhana kan, jadi nggak perlu buru-buru cari alat penghemat bensin. Rubah dulu pola pikir dan cara kita berkendara. Jangan lupa, tetap utamakan keselamatan di jalan raya.
No comments:
Post a Comment